Sanduk
Ruit
(Dokter Teladan Sembuhkan 100 Ribu Orang Buta
Hanya Dengan Operasi 5 Menit )
Ada yang menarik dari aksi sosial yang dilakukan
dokter mata ini, ia menerapkan metode dan teknik pengobatan yang ia kembangkan
sendiri. Luar Biasa bukan ??
Nama dokter itu Sanduk
Ruit, pria asli Nepal. Bagi dunia medis, ia adalah pelopor operasi katarak
sederhana berbiaya murah. Bagi kaum miskin yang terancam atau terlanjur buta
karena, ia adalah harapan, 'dokter ajaib', bahkan 'Dewa Penglihatan Untuk diketahui,
katarak adalah momok bagi masyarakat di negara miskin dan berkembang. Contoh
kasus Nepal, penyakit itu adalah penyebab utama kebutaan.
Padahal, hampir
seperempat penduduk Nepal hidup dengan pendapatan minim, yang tak mampu
membayar biaya operasi, semurah apapun itu. Sementara, sebagian orang sengaja
menghindari pengobatan, mereka yakin kebutaan adalah karma, dari kesalahan yang
mungkin mereka lakukan di kehidupan sebelumnya. Kemajuan yang dilakukan Ruit
dan timnya membuat kepercayaan itu terkikis.
Ruit ingat, suatu hari
ia tergerak oleh seorang perempuan penderita katarak, yang dalam kondisi buta,
melahirkan anak laki-laki. Setelah empat tahun, paska dioperasi, ia akhirnya
bisa melihat wajah putranya yang telah balita untuk kali pertamanya.
Awalnya, perempuan
takjub melihat putranya itu, ia lalu melompat dan menggendongnya. Air mata
bahagia meleleh di matanya sembari menciumi buah hatinya itu. "Hatiku
tergerak oleh ekspresi wajahnya. Sungguh luar biasa kekuatan dari sebuah
inovasi (bedah) yang sesungguhnya sederhana," kata Ruit dengan mata
berkaca-kaca. Hingga saat ini Ruit telah melakukan 125.000 operasi, termasuk di
klinik lapangan di Nepal, Korea Utara, China, Indonesia, India, Ghana, dan
Nigeria.
Aksi sosial ini bukan
tanpa dasar, setidaknya dalam catatan resmi yang dikeluarkan oleh badan
kesehatan dunia WHO menunjukkan jika 90
persen dari populasi masyarakat yang mengalami masalah kesehatan pada organ
penglihatan dan cenderung mengidap kebutaan rata-rata berada pada negara atau
daerah dengan tingkat penghasilan rendah.penghasilan rendah, dan 80 persen yang
menderita gangguan penglihatan dapat diobati. Ironisnya, lantaran kemiskinan
dan terbatasnya akses kesehatan, mereka juga tidak mampu berobat.
Dari laman
Odditycentral mengemukakan jika teknik yang diterapkan oleh Sanduk Ruit ini
yakni dengan membuat sebuauh sayatan kecil di mata para pasiennya agar katarak
pasien bisa terangkat, kemudian ia menggantinya dengan lensa buatan yang murah.
Dengan keberhasilannya
ini, Sanduk Ruit juga menawarkan teknik operasinya kepada siapa saja pasien
miskin di seluruh dunia. Ia bahkan rela mengajarkan tekniknya kepada para ahli
bedah mata dibeberapa dunia dengan harapan bisa menyembuhkan pasien katarak
mata sebanyak mungkin.
Kini Sanduk Ruit
menjalankan rumah sakit mata bernama Tilganga di Kathmandu Nepal sebuah rumah
sakit perawatan mata holistik yang ia dirikan pada tahun 1994 hasil kerja
samanya dengan seorang dokter mata asal Australia bernama Fred Hollows.
Tak hanya memberikan
perawatan mata kelas dunia, rumah sakit yang dikelola oleh Ruit juga
memproduksi lensa mata yang digunakan untuk mengobati katarak dan miopia. Lensa
tersebut kini telah diekspor ke 30 negara di seluruh dunia.
Sementara itu, bagi
para pasien yang tidak mampu berobat ke rumah sakit, Ruit dan timnya secara
teratur melakukan kamp mata di daerah terpencil di Nepal dan negara-negara
tetangganya. Ruit mengatakan dirinya bekerja dengan rasa kasih untuk dapat
membantu dan mengobati pasien sebanyak mungkin.
Ruit dibesarkan di
sebuah desa yang terisolasi di Himalaya. Ia menempuh pendidikan di sebuah
sekolahan yang jaraknya satu minggu berjalan kaki dari rumahnya! Kakaknya
meninggal karena TBC ketika ia berusia 17 tahun, dan rasa akan kehilangannya
mendorongnya untuk melayani masyarakat. "Saya sangat bersyukur bahwa saya
bisa membuat perbedaan dalam kehidupan banyak orang," tutur Ruit.
Comments
Post a Comment