Hari
yang buruk
Namaku
mike aku adalah seoarang pemuda yang tak memiliki masa depan, kini aku sedang
dipenjara, disuatu penjara yang terpencil di amerika, kini hari hariku aku
habiskan didalam gelapnya penjara. Aku sebenarnya tidak mengeti mangapa aku
bisa berakhir ditempat seperti ini, dan hari hariku dipenjara aku habiskan
untuk merenungkan nasibku yang sekarang, yang berubah 180 derajat dari yang
dulu.
Dulu
kehidupanku sangatlah bahagia, aku memiliki istri yang sangat cantik, disamping
itu kebahagianku bertambah ketika ia mengatakan bahwa ia hamil.itu membuatku
merasa orang yang paling bahagia yang ada di dunia ini. Itu berarti bahwa
sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah dan istriku akan menjadi seorang
ibu. Dan itu sekaligus membuatku menambah semangatku untuk bekerja. Dan aku
selalu menagabadikan perkembangan si
janin dengan kameraku dan tak peranah satu haripun aku tak mengelus perut
istriku ketika ia masih hamil dan aku tak sabar menatikan kelahiran anaku itu.
Dan
akupun mengudang teman temanku untuk merayakan pesta kehamilan istriku. Teman
temanku juga mengucapkan selamat kepadaku atas kehamilan istriku. Akan tetapi
ketika umur kandunganya sudah mengijak 9 bulanan, itu berarti masa kelahiranya
sudah dekat, akan tetapi aku tak memiliki sepeser uangpun untuk biaya kelahiran
anaku. Dan aku mencoba untuk meminjam uang keteman temanku akan tetapi hasilnya
nihil. Dan ada satu orang temanku punya ide untuk merampok sebuah bank. Karna
aku merasa terdesak dan tak punya jalan keluar lain dan tak inggin terjadi
masalah dengan kelahiran anaku, akupun
terpaksa mau menjalankan idenya untuk merampok bank untuk mendapatkan uang
untuk biaya kelahiran anaku. Kamipun mulai merampok bank, dengan senjata seadaanya dan dengan wajah ditutupi
topeng kamipun mulai mengacam petugas bank untuk menyerahkan uang yang ada dan
kalau tidak akan kubunuh satu persatu orang yang ada disana. Agar mereka makin
ketakutan akupun merusak beberapa property yang ada di bank tersebut dan hal
hasil rencanakupun berhasil untuk menakuti petugas bank tersebut. Belum sempat
kami mengumpulkan uang yang kami rampok. Tiba tiba polisi datang. Kamipun
melakukan aksi kejar kejaran dengan polisi tersebut, sialnya kami semua
akhirnya ditangkap.
Tak
berapa lama istrikupun mengetahui kabar tersebut yang membuatnya sangat syok
dan tak mempercayai kejadian ini yang
membuatnya sangat sedih. ketika
aku pertama kali menginjakan kakiku di penjara aku merasa sangat aneh.
Karna aku tidak membayangkan bahwa akan akan berakhir ditempat ini, di balik
jeruji besi yang gelap. Hari hari burukkupun dimulai, dengan perasaan malu,
marah semua bercampur menjadi satu ketika aku berada di penjara. Sesekali
istriku menjeguku, bukan memberikan semangat untukku menjalani
hari hariku dipenjara. Dia malah menghakimiku dengan perkataan yang
kasar yang tak pernah dia katakana sebelumnya ketika aku belum dipenjara, hal
itu mengakibatkan kami bertengakar hebat, karna perasaan yang sangat marah
mendengar perkataanya, akupun langsung membanting telpon dan mengakhiri
pembicaraan kami.
Dalam
perjalanan pulang seusai menjeguk diriku dipenjara istriku dikabarkan mengalami
kecelakaan yang mengakibatkan ia tewas. Kabar tersebut membuatku sangat hancur,
dan seakan akan kebahagiaanku juga ikut berakhir. Aku merasa sangat marah pada
diriku sendiri, karna menjadi suami yang paling tak berguna. Yang membuatku
sangat frustasi di dalam penjara. Bahkan aku tidak bisa mengahdiri pemakamam
istriku. Di dalam penjara aku hanya dapat menangis merenungi nasib yang aku
alami sambil memegang foto istriku aku
menagis didepan fotonya sambil meminta maaf.
Setiap
aku tidur aku selalu bermimpi tentang istriku, ketika kehidupan kami masih
sangat bahagia. sebelum hari buruk itu tiba ketika aku ditangkap oleh polisi
dan dimasukan di penjara. Selang beberapa tahun aku akhirnya dibebaskan dari
penjara. Dan mengunjungi makam istriku. Ketika aku mengunjungi makam istriku
teman temanku datang dengan anak kecil yang digedenganya. Dan teman temanku
menjelaskan anak kecil ini adalah anaku. Aku tidak tahu bahwa anaku masih hidup
dan aku langsung memeluk anaku tanpa disadari air mataku jatuh menetes. Aku
merasa sedikit bahagia dengan kehadiran malaikat kecil yang aku miliki sekarang
disamping aku sangat merasa sedih atas kematian istriku. Dan kamipun
meninggalkan peamakaman istriku dan menjalani kehidupan kami yang baru. Dan menulis
cerita kehidupan kami yang baru dengan anaku yang sangat kucintai.
Comments
Post a Comment