Dikisahkan sebuah benih padi yang baru ditanam oleh petani
mulai bertumbuh menjadi tanaman padi kecil. Setiap hari tanaman itu dirawat
oleh petani, diberi air dan pupuk.
Tiba tiba terdengar suara ejekan dari sebelah yang ternyata
Adalah kebun tanaman jagung yang siap panen “hei padi kecil , untuk apa kamu
tumbuh” petani tidak menjadi kaya dan hargamu murah , tidak seperti aku.
Mendengar ejekan itu benih berkata “aku ditakdirkan sebagai
benih padi , entah apapun itu aku bisa bermamfaat untuk manusia”
Bermamfaat ? harga jualmu saja rendah , sehingga harga
jualmu sehingga kehidupan petani masih saja seperti itu. Itu yang dimagsud
bermamfaat ? ketus tanaman jagung, mendengar ejekan itu, benih padi tetap diam
dan terus menyerap za zat dari dalam tanah sambil dalam hati “aku memang padi
kecil , tapi aku bisa berguna dan menjalankan takdirku sebagai padi dengan
sebaik baiknya.
Empat bulan kemudian, tibalah hari panen padi, setelah benih
benih padi yang telah di panen dibersihkan , benih benih itu dimasukan kedalam
karung, selang beberapa kemudian jadilah beras.
Sebuah keluarga sederhana membeli beras itu di warung
terdekat kemudia mencuci dan menanaknya menjadi nasi. Kebutulan orang yang
menanak nasi baru pertama kali memasak beras , setelah mengukur perbandingan
jumlah beras dan air dengan cangkir beras, dua takaran kecil beras dan tiga
gelas airpun dituangkan.
Orang itu berkata dalam hati
“kok beras dimasak sedikit sekali?”
Ternyata setengah jam kemudian, nasi sudah matang dan betapa
terkejutnya ia Ketika melihat beras yang tadinya sedikit dan menjadi jumlah
yang sangat banyak yang ia tidak kira sebelumnya. Kegirangan dan kegaguman yang
meluap dari seluruh anggota keluarga. Terdengar oleh beras yang telah menjadi
nasi itu. Dan betap bersyukunya beras itu menjalankan hidupnya dengan baik.
Pembaca sekalian pernahkah anda menanak nasi ? pernahkan
anda memperhatikan keajaiban beras tersebut ? secara pribadi pengalaman
tersebut saya alami sendiri saat saya menciba menanak nasi. Seperti dilukisan
dalam kisah ini saya merasakan keajaiban beras, beras hanya bertakaran sedikit
ternyata bisa menjadi nasi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan
untuk tiga orang
Dari inspirasi tersebut tersirat bahwa apa yang dikatakan
orang lain tidak sepenting dari apa yang akan terjadi nanti. Yang penting
Adalah kita menjalani kehidupan ini dengan sebaik baiknya sikap banyak orang
salah memprediksikan tentang garis kehidupan seseorang karena orang yang
diprediksi akan mengalami kegagalan itu berusaha mematahkan apa yang ada dan
berhasil, demikian juga kita , jangan mudah menyerah hanya dengan perkataan
perkataan tidak penting, karna tuhan melihat apapun itu dan tuhan berwenang atas
semuanya
“tangtangan membuat hidup ini menarik manaklunya membuat
ini berarti”

Comments
Post a Comment